Flash Bicara Pendidkan

Senin, 22 April 2013

Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System)

Sistem Pendukung Keputusan

Sumber gambar: Budi Akademika
Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi dari pembuatan sistem ini adalah untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
Ada empat tahapan dalam pembangunan sistem pendukung keputusan, yaitu:
  1. Tahap pemahaman: proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari masalah.
  2. Tahap perancangan: proses pengembangan, analisis, dan pencarian alternatif tindakan atau solusi yang mungkin untuk diambil.
  3. Tahap pemilihan: proses pemilihan salah satu alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perancangan dan memilih solusi yang terbaik.
  4. Tahap penerapan: proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternatif tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan yang telah diidentifikasi.
Sumber: Melwin Syafrizal., S.Kom., M.Eng.

Selasa, 16 April 2013

7 S Dalam Fungsi Manajemen

  Analisis 7S


Sumber gambar: Cutcuster

Analisis 7S adalah model manajemen strategis yang dipelopori oleh Waterman, Peters, & Phillips (1980) dan digunakan untuk menilai dan memantau kondisi internal suatu organisasi. Nama model ini terdiri dari 7 kata yang dimulai dari huruf S yang meliputi structurestrategysystems,skillsstylestaff, dan shared values.
  1. Structure (struktur): Struktur organisasi, termasuk peran, tanggung jawab, dan akuntabilitas.
  2. Strategy (strategi): Penyelarasan antara sumber daya dan kapabilitas untuk memenangi pasar.
  3. Systems (sistem): Infrastruktur yang digunakan secara harian untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
  4. Skills (keterampilan): Kemampuan untuk melakukan pekerjaan organisasi yang tecermin dalam kinerja.
  5. Style (gaya): Perilaku kepemimpinan dan budaya interaksi dalam organisasi.
  6. Staff (SDM): Kualitas SDM serta perencanaan pengembangan SDM.
  7. Shared values (nilai bersama): Set perilaku dan karakteristik yang dipercayai oleh organisasi.
Rujukan: Waterman, R., Peters, T. J., & Phillips, J. R. (1980). Structure is not organization. Business Horizons, 23(3), 14–26.

Kategori

Jumat, 12 April 2013

Pengantar Ekonomi Makro Mikro



Bab 3 Konsep Elastisitas Dosen Prof. Endro

       MAKIN meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi telah memungkinkan para ekonom memuaskan rasa ingin tahu tentang hubungan sebab-akibat, aksi-reaksi antara satu variabel dengan variabel lain. Berapa persen satu variabel akan berubah, bila satu variabel lain berubah sebesar satu persen? Analisis ini disebut analisis sensitivitas atau elastisitas. Angka elastisitas (koefisien elastisitas) adalah bilangan yang menunjukkan berapa persen satu variabel tak bebas akan berubah, sebagai reaksi karena satu variabel lain (variabel bebas) berubah satu persen.
1. Elastisitas Permintaan                                                                       
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya (ceteris paribus). Di Bab 2 telah dibahas bahwa setidaknya ada tiga faktor penting yang memengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).
a. Elastisitas Harga (Price Elasticity of Demand)
        Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap Suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
        Ep = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
                                 Persentase perubahan harga
Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep = 2 mempunyai arti bila harga barang naik 1%, permintaan terhadap barang itu turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolut. Ep = 2, artinya sama dengan Ep=-2.
1) Angka Elastisitas Harga (Ep)
a) Inelastis (Ep < 1)
Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil daripada perubahan harga. Kalau harga naik 10% menyebabkan permintaan barang turun sebesar, misalnya, 6%. Permintaan barang kebutuhan pokok umumnya inelastis. Misalnya perubahan harga beras di Indonesia, tidak berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan terhadap beras.
b) Elastis (Ep > 1)
Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, bila harga turun 10% menyebabkan permintaan barang naik 20%. Karena itu nilai Ep lebih besar dari satu. Barang mewah seperti mobil umumnya permintaannya elastis.
c) Elastis unitari (Ep= 1)
     Jika harga naik 10%, permintaan barang turun 10% juga.
d) Inelastis sempurna (Ep = 0)
Berapa pun harga suatu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang di­butuhkan. Contohnya adalah permintaan garam.
e) Elastis tak terhingga (Ep = 00)
     Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak ter­bilang besarnya.
   
2. Elaslisitas Penawaran                                                                           
Elastisitas penawaran (Es) dapat didefinisikan dengan analogi logika yang sama dengan elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, bila harga barang berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat dikaitkan dengan faktor-faktor atau variabel-variabel lain yang dianggap memengaruhinya, seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan baku dan harga bahan antara lainnya.
Es = Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
                       Persentase perubahan harga

Kamis, 11 April 2013

KUMPULAN JUDUL SKRIPSI DAN TESIS SERTA LAPORAN PTK DAN PKP


Berikut daftar Kumpulan Judul Skripsi dan Tesis yang tersedia (daftar ini akan diupdate secara berkala)

KUMPULAN JUDUL SKRIPSI DAN TESIS.
  1. Skripsi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization
  2. Skripsi | Metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah
  3. Skripsi | Eksploitasi Anak Jalanan
  4. Skripsi | Wanita Pekerja Seks Komersial
  5. Skripsi Matematika Fungsi Hiperbolik dan Invers
  6. Kumpulan Makalah dan Skripsi Siap Download
  7. Skripsi Bahasa | Pengelolaan Surat Menyurat
  8. Skripsi Inggris | An Error Analysis on The Use of Gerund
  9. Skripsi PKn | Tata tertib Sekolah Sarana Pendidikan Moral
  10. Tesis | Persaingan Dalam Pemasaran
  11. Skripsi | Pengaruh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
  12. Skripsi | Evaluasi Penagihan Pajak
  13. Skripsi | Peningkatan Semangat Kerja Karyawan dan Produktifitas
  14. Skripsi Bahasa | Realisasi Kesantunan Berbahasa
  15. Skripsi | Peran Orang Tua Dalam Membina Kecerdasan Spiritual
  16. Skripsi | Manajemen Keuangan Sekolah
  17. Skripsi Olah Raga Sepak Takraw
  18. Skripsi PTK Metode STAD Pada Siswa SMK
  19. Skripsi Variasi Seni Rupa dalam PAUD
  20. Skripsi Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional
  21. Skripsi PTK Pembelajaran Kooperatif STAD Matematika SMP
  22. Skripsi Manajemen: Faktor Pemengaruh Pembelian Mie Instan
Berikut daftar Laporan PTK dan PKP yang tersedia (daftar ini akan diupdate secara berkala)

LAPORAN PKP

    1. Download PTK / PKP Bahasa Indonesia 5 SD
    2. Laporan PTK / PKP Matematika Demonstrasi Kelas 1 SD
    3. Laporan PTK/PKP Matematika SD 5 KPK FPB
    4. Laporan PTK / PKP PKn 4 SD Diskusi
    5. Laporan PTK / PKP IPS Kelas 3 SD
    6. Laporan PTK / PKP PKn Kelas 5 SD
    7. Laporan PTK / PKP IPS Kelas VI SD

LAPORAN PTK

    1. Download PTK MTK Perkalian Dengan Media Benda Terdekat
    2. Download PTK / PKP Bahasa Indonesia 5 SD
    3. Laporan PTK / PKP Matematika Demonstrasi Kelas 1 SD
    4. Laporan PTK/PKP Matematika SD 5 KPK FPB
    5. Laporan PTK / PKP PKn 4 SD Diskusi
    6. Skripsi PTK Pembelajaran Kooperatif STAD Matematika SMP
    7. Laporan PTK Bahasa Indonesia Kelas IV SD
    8. Laporan PTK / PKP IPS Kelas 3 SD
    9. Download PTK Matematika Kooperatif STAD Kelas 6 SD
    10. Laporan PTK / PKP PKn Kelas 5 SD
    11. Laporan PTK / PKP IPS Kelas VI SD

PKP

    1. Download PTK / PKP Bahasa Indonesia 5 SD
    2. Laporan PTK / PKP Matematika Demonstrasi Kelas 1 SD
    3. Laporan PTK/PKP Matematika SD 5 KPK FPB
    4. Laporan PTK / PKP PKn 4 SD Diskusi
    5. Laporan PTK / PKP IPS Kelas 3 SD
    6. Laporan PTK / PKP PKn Kelas 5 SD
    7. Laporan PTK / PKP IPS Kelas VI SD

PTK

    1. Download PTK MTK Perkalian Dengan Media Benda Terdekat
    2. Download PTK / PKP Bahasa Indonesia 5 SD
    3. Laporan PTK / PKP Matematika Demonstrasi Kelas 1 SD
    4. Skripsi PTK Metode STAD Pada Siswa SMK
    5. Laporan PTK/PKP Matematika SD 5 KPK FPB
    6. Laporan PTK / PKP PKn 4 SD Diskusi
    7. Skripsi PTK Pembelajaran Kooperatif STAD Matematika SMP
    8. Laporan PTK Bahasa Indonesia Kelas IV SD
    9. Laporan PTK / PKP IPS Kelas 3 SD
    10. Download PTK Matematika Kooperatif STAD Kelas 6 SD
    11. Laporan PTK / PKP PKn Kelas 5 SD 
    12. Laporan PTK / PKP IPS Kelas VI SD 
    13. Sumber : Pusat Makalah

Manajemen Strategi Di Lingkungan Organisasi Pendidikan

1.      Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen Strategi merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari kata “Manajemen” dan “Strategi” yang masin-masing memiliki pengertian tersendiri, yang setelah dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki pengertian tersendiri pula. Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149), pengertian manajemen strategi ada 4 (empat). 

Pengertian pertama  Manajemen Strategi adalah “proses atau rangkaian Kegiatan pengambilan keputusan 
yang bersifat  mendasar dan  menyeluruh,disertai penencara telaksanakannya, yang  dibuat oleh  
manajemen puncak dan dimplementasikan oleh  seluruh jajaran di dalam suatu organiasasi, untuk mencapai tujuannya”.Pengertian  manajemen strategi  yang  kedua  adalah   “usaha   manajerial   
menumbuh kembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai
 tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan”.Pengertian yang ketiga, Manajemen Strategi adalah “arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi”. Pengertian yang keempat, “manajemen strategi adalah perencanaan berskala besar (disebut Perencanaan Strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategi) dan berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi.

2.      Dimensi – Dimensi Manajemen Strategi 
Berdasarkan pengertian dan karakteristiknya dapat disimpulkan bahwa Manajemen Strategi memiliki beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi – dimensi dimaksud adalah :
a.       Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan
Manajemen Strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan ditetapkan sebagai Visi organisasi yang akan diwujudkan 25 – 30 tahun lebih di masa depan.
b.      Dimensi Internal dan Eksternal
Dimensi Internal adalah kondisi organisasi non profit (pendidikan) pada saat  sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara tepat.
c.       Dimensi Pendayagunaan Sumber – Sumber.
Manajemen strategi sebagai kegiatan manajemen tidak dapat melepaskan diri dari kemampuan mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi terimplementasikan dalam fungsi – fungsi manajemen ke arah tercapainya sasaran yang telah ditetapkan di dalam setiap RENOP, dalam rangka mencapai Tujuan Strategi melalui pelaksanaan Misi untuk mewujudkan Visi Organisasi (sekolah).
d.      Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak (Pimpinan)
Manajemen strategi yang dimulai dengan menyusun Rencana Strategi merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan.
e.       Dimensi Multi Bidang
Manajemen Strategi sebagai Sistem, pengimplementasiannya harus didasari dengan menempatkan organisasi sebagai suatu sistem. Dengan demikian berarti sebuah organisasi akan dapat menyusun RENSTRA dan RENOP jika tidak memiliki keterikatan atau ketergantungan sebagai bawahan pada organisasi lain sebagai atasan.
 
3.       Keunggulan dan Manfaat Manajemen Strategi Bagi Organisasi Pendidikan

a.       Keunggulan Implementasi Manajemen Strategi
1)      Profitabilitas
2)      Produktivitas Tinggi
3)      Posisi Kompetitif
4)      Keunggulan Teknologi
5)      Keunggulan SDM
6)      Iklim Kerja
b.      Manfaat Manajemen Strategi
1) Organisasi pendidikan (sekolah) sebagai organisasi kerja menjadi dinamis, karena RENSTRA dan RENOP harus terus menerus disesuaikan dengan kondisi realistik organisasi (analisis internal) dan kondisi lingkungan (analisis eksternal) yang selalu berubah terutama karena pengaruh globalisasi.
2)   Implementasi Manajemen strategi melalui realiasi RENSTRA dan RENOP berfungsi sebagai pengendali dalam mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dalam pelaksanaan fungsi – fungsi manajemen, agar berlangsung sebagai proses yang efektif dan efisien.
3)      Strategi dapat berfungsi sebagai sarana dalam mengkomunikasikan gagasan, kreativitas, prakarsa, inovasi dan informasi baru serta cara merespon perubahan dan perkembangan lingkungan operasional, nasional dan global, pada semua pihak sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
4)      Manajemen Strategi diimplementasikan dengan memilih dan menetapkan strategi sebagai pendekatan yang logis, rasional dan sistematik, yang menjadi acuan untuk mempermudah perumusan dan pelaksanaan program kerja.
5)      Manajemen Strategi sebagai paradigma baru di lingkungan organisasi pendidikan, dapat mendorong perilaku proaktif semua pihak untuk ikut serta sesuai posisi, wewenang dan tanggungjawab masing – masing.
                 6)      Manajemen Strategi di dalam organisasi pendidikan menuntut semua yang terkait untuk      ikut berpartisipasi, yang berdampak pada meningkatnya perasaan ikut memiliki (sense of belonging), perasaan ikut bertanggungjawab (sense of responsibility), dan perasaan ikut berpartisipasi (sense of participation).